TOKOH-TOKOH MANAJEMEN
PENDAHULUAN
Adanya
manajemen sekaraang adalah hasil penyelidikan para ahli hingga saat ini. Sesungguhnya,
diskusi secara tertulis dalam bidang manajemen, baru dimulai tahun 1900. Sebelumnya,
hampir dapat dikatakan belum ada kepuasan-kepuasan secara tertulis di bidang
manajemen. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa manajemen sebagai ilmu
pengetahuan, merupakan suatu ilmu pengetahuan yang masih muda. Keadaan demikian
ini menyebabkan masih ada orang yang segan mengakuinya sebagai ilmu
pengetahuan. Hal seperti ini bukan saja dialami oleh ilmu pengetahuan
manajemen, tetapi juga ilmu-ilmu pengetahuan lainnya, mengalami nasib atau
proses yang serupa, sebelum ia berhak memakai gelar ilmu pengetahuan.
Menurut
caranya memecahkan persoalan, maka oleh Beishline,
manajemen itu digolongkan kedalam tiga kelas, yaitu:
a. Manajemen konvensional,
b. Manajemen sistematis,
dan
c. Manajemen berdasarkan
ilmu pengetahuan.
Manajemen konvensional
disebut juga manajemen tradisional atau manajemen untung-untungan,maksudnya
bahwa manajer dalam menghadapi suatu persoalan, dengan cara mendasarkan diri
kepada tindakan-tindakan yang diambilnya di zaman lampau, jadi selalu,
mendasarkan dirinya atas tradisi.
Di
sini, pengalaman manajer memegang peranan penting dalam manajemen tradisional,
pengalaman manajer sangat memegang peranan penting.manajemen jenis ini
digunakan di kalangan yang luas, tetapi jenis ini merupakan bentuk manajemen
yang paling sedikit efektivitas dan efisiensinya.
Manajemen
sistematis dapat dianggap sebagai langkah pertengahan antara manajemen
konvensional dan manajemen yang berdasarkan ilmu pengetahuan. Di sini, manajer
dalam memecahkan suatu persoalan yang dihadapinya, bukan saja mendasarkan diri
pada pengalamannya, tetapi pada pengalaman orang lain yang menghadapi masalah
yang serupa. Apa yang dipergunakan oleh orang lain dengan berhasil baik,
dipedomani dan dipraktikkan.
Manajemen
berdasar ilmu pengetahuan dirumuskan oleh Beishline sebagai berikut.
Manajemen
berdasar ilmu pengetahuan tidak menerima suatu cara manajemen semata-mata oleh
karena cara itu di waktu yang lampau telah dipakai dengan hasil baik, melainkan
menetapkan dengan seksama persoalan-persoalan yang dihadapi, membuat suatu
patokan sebagai pegangan untuk bekerja, mengumpulkan bahan-bahan untuk mencapai
cara pemecahan sementara, dan memeriksa kembali cara pemecahan itu. Dengan demikian,
manajemen berdasarkan ilmu pengetahuan itu adalah suatu cara yang berupa
pemeriksaan dan analisa yang logis, yang membawa kepada suatu rencana yang
efektif.
Hal
ini mendekati apa yang dikemukakkan oleh Spriegel
dan Lansburgh yang mengatakan
sebagai berikut.
In scientific management the steps in decision making are:
a. Get the facts,
b. Analize the facts,
c. Consider the objective in the light of the available
facts, and
d. Decide
Jadi manajemen
yang berdasarkan ilmu pengetahuan harus menetapkan langkah-langkah, sebelum
mengambil keputusan, yaitu mengumpulkan data-data, mempertimbangkan tujuan
dengan hubungan dari data-data yang sudah terkumpul, kemudian menetapkan apa
yang menjadi putusan.
Hal
ini tidak berarti bahwa hasil-hasil pengalaman pada waktu yang lalu tidak perlu
diperhatikan sama sekali. Dalam keadaan yang sangat mendesak, bila pengumpulan
dan penganalisaan data-data tidak memungkinkan, maka mau tidak mau pengalaman
yang baik pada masa lalu dapat diterapkan. Hal ini disadari betul oleh Spriegel
dan Lansburgh, yang selanjutnya mengatakan sebagai berikut:
“unfortunately, action has to be taken without the
facts, if immediate action has to be taken time is not available for collecting
all the facts. In this case past experience serves as available guide.... many
of the long run bussines decisions can be supported by scientific forecasting
but there still remains a measure of enlightened in sight in terms of past
experience.”
Ilmu manajemen merupakan suatu ilmu
pengetahuan yang masih muda, ilmu pengetahuan ini timbul berkat hasil-hasil
penyelidikan para ahli sejak dahulu hingga saat ini, oleh karenanya, ada
baiknya sekarang kita kemukakan beberapa ahli yang meletakkan dasar bagi
timbulnya ilmu manajemen karena merekalah perintis jalan meletakkan dasar-dasar
ilmu manajemen. Secara singkat akan dikemukakan hasil-hasil ciptaan mereka,
riwayat hidupnya, dan sebagainya.
1.FREDERICH WINSLOW TAYLOR(1856-1915)
F.W.TAYLOR
Adalah seorang manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah
seorang tokoh manajemen terbesar, dia menetapkan cara-cara ilmu pengetahuan
untuk memecahkan masalah dalam perusahaan, dan dari hasil analisisnya
menetapkan beberapa prinsip yang menggantikan sistem coba-coba yang lazim pada
masanya. Ia sampai kepada suatu kesimpulan bahwa hasil yang memuaskan akan
diperoleh oleh perusahaan industri dengan melaksanakan pekerjaan yang sudah
direncanakan dan manajer memperhatikan dengan saksama, baik unsur-unsur mesin maupun
unsur-unsur manusia.
Kedudukan F.W. Taylor dalam ilmu pengetahuan
manajemen dapat disamakan dengan kedudukan Darwin sebagai salah seorang pemuka
dalam natural science. Bahkan, Towne
menyebut Taylor sebagai “one of the world discovers and creative leaders “ dan
sebagai “creaor of a new science”. Jadi Taylor bahkan dianggap sebagai pencipta
scientific management.
“persatuan adalah kekuatan”. Para pimpinan perusahaan harus berbuat banyak untuk merealisasikan pembahasan itu.
baca juga....!!!!
Arti,Sarana, dan fungsi Manajemen
Tokoh-Tokoh Manajemen
Perencanaan
2. HENRY FAYOL (1841-1925)
Henry Fayol, sebagai seorang tokoh manajemen, peranannya dapat disejajarkan dengan F.W.Taylor, kedua tokoh ini sama-sama berpendapat bahwa ada prinsip-prinsip manajemen tertentu, dan itu dapat diajarkan dan dipelajari. Perbedaan keduanya, kalau Henry Fayol menjuruskan perhatiannya kepada pimpinan tingkat atas, maka Taylor menitikberatkan perhatiannya kepada pimpinan menengah dan pertama. Itulah sebabnya buku Taylor pada cetakan ulang dalam tahun 1933 diubah namanya dari Principles of Scientific management menjadi The Shop management.
Henry Fayol menggunakan seluruh karier bisnisnya pada sebuah perusahaan pertambangan dan industri di Prancis. Ia pensiun sebagai direktur setelah membuat kemajuan besar dalam mengorganisasi dan memperluas perusahaan tersebut. Tahun-tahun terakhirnya digunakan untuk mengembangkan hasil pemikirannya, khususnya dalam lingkungan pemerintahan bahwa prinsip-prinsip administrasi dapat dan harus diaplikasikan pada semua bentuk organisasi, tidak hanya pada perusahaan dan industri.
Pada tahun 1908, Henry Fayol mengeluarkan sebuah buku dengan judul Administration Indutrielle et General, yang kemudian diterjemahkan oleh Constance Storrs ke dalam bahasa inggris dengan judul General and industrial management. Buku ini adalah hasil praktik dan studi dan bidang manajemen selama lebih dari lima puluh tahun.
Dalam bukunya yang disebutkan di atas, Henry Fayol mengemukakan prinsip-prinsip manajemen, yaitu:
a. Divison of work,
b. Authority,
c. Dicipline,
d. Unity of command,
e. Unity of direction,
f. Subordination of individual interest to general interest,
g. Remuneraction,
h. Centralization,
i. Scalar chain,
j. Order,
k. Equity,
l. Stability of turn over of personnel,
m. Initiative, dan
n. Ecsprit de crops.
a. Divison of work
Spesialisasi menurut Henry Fayol merupakan sifat alamiah, terlihat pada setiap masyarakat. Bila masyarakat berkembang, maka tambahlah organisasi-organisasi baru menggantikan organisasi lama yang mengatakan beraneka ragam fungsi pada masyarakat primitif.
b. Authority and Responsibility
Authority (wewenang) adalah hak memberi instruksi-instruksi dan kekuasaan yang meminta kepatuhan. Henry Fayol membedakan authority atas personal authority dan official authority.
c. Dicipline
Hakikat dari kepatuhan (dicipline), yakni melakukan apa yang sudah disetujui bersama antara pemimpin dengan para pekerja, baik persetujuan tertulis, lisan atau berupa peraturan atau kebiasaan.
d. Unity of Command
Dalam setiap tindakan seorang pegawai harus menerima instruksi dari seorang atasan saja. Bila hal ini dilanggar, berarti wewenang (authority) dikurangi, disiplin terancam, ketenangan terganggu, dan stabilitas mengalami cobaan.
e. Unity of direction
Prinsip ini dapat dijabarkan sebagai one head and plan for a group of activities having the same objective itu merupakan persyaratan penting untuk kesatuan tindakan, koordinasi, kekuatan, memfokuskan usaha.
f. Subordination of Individual Interest to General Interest
Dalam sebuah perusahaan, kepentingan seorang pegawai tidak boleh di atas kepeningan perusahaan. Kepentingan rumah tangga harus lebih dahulu dahulu daripada kepentingan anggota-anggotanya, dan kepeningan negara harus didahulukan dari kepentingan warga negara atau kepentingan kelompok masyarakat.
g. Remuneration of Personnel
Gaji pegawai adalah harga dari layanan yang diberikannya. Harus adil, sejauh mungkin memberi kepuasan baik kepada pegawai maupun kepada perusahaan.
h. Centralization
Masalah sentralisasi atau disentralisasi adalah masalah pembagian kekuasaan, pada suatu organisasi kecil sentralisasi dapat diterapkan, akan tetapi pada organisasi besar harus diterapkan disentralisasi.
i. Scalar chain
Scalar chain (rantai saklar) adalah rantai yang bermula dari atasan, yaitu dari authority terakhir hingga pada tingkat terendah, garis kekuasaan (the line of auhority) adalah route (jalan) yang diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dari dan kembali ke kekuasaan terakhir.
j. Order
Untuk ketertiban manusia ada formula yang harus dipegang, yaitu suatu tempat untuk setiap orang dan setiap pada tempatnya masing-masing. Demikian pula ada suatu tempat bagi suatu sesuatu, dan sesuatu itu pada tempatnya.
k. Equity
Untuk merangsang pegawai dalam melaksanakan tugasnya dengan kesungguhan dan kesetiaan, memerlukan keramahan dan keadilan. Kombinasi keramahtamahan dan menghasilkan equity.
l. Stability of turnover of Personel
Seorang pegawai membutuhkan waktu agar membiasakan diri pada pekerjaan baru dan berhasil mengerjakannya dengan baik. Bila ia sudah mulai biasa atau sebelumnya dia dipindahkan, dia harus menyesuaikan diri lagi.
m. Initiative
Memikirkan sebuah rencana dan meyakinkan keberhasilan merupakan pengalaman yang memuaskan bagi seseorang. Kesanggupan untuk berpikir ini dan kemampuan untuk melaksanakan di sebut inisiatif.
n. Ecsprit de Corps
“persatuan adalah kekuatan”. Para pimpinan perusahaan harus berbuat banyak untuk merealisasikan pembahasan itu.
baca juga....!!!!
Arti,Sarana, dan fungsi Manajemen
Tokoh-Tokoh Manajemen
Perencanaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar