Minggu, 18 September 2016

Perencanaan

Hasil gambar untuk perencanaan
PERENCANAAN
1.BATASAN PERENCANAAN
            Berbagai batasan dberikan oleh para penulis mengenai perencanaan, ada baiknya dikemukakan beberapa batasan-batasan tersebut. Newman mengatakan, planning is deciding in advance what is to be done. Jadi, perencanaan adalah penentuan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan.
            Louis A. Allen lain pula perumusannya. Ia mengatakan, planning is the determination of a course of action to achieve a desired result. Jadi, perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
            Hampir mendekati perumusan yang diberikan oleh Louis A. Allen, Charles Bettleheim, mengatakan, a plan consits of the totality of arrangements decided upon in order to carry out a project. Selanjutnya dia berkata bahwa setiap rencana terdapat dua elemen, yaitu:
1.     A project, that is an end which one proposes to achieve, dan
2.     the arrangement decided upon in order that this end may be achieved, that is the determination of the means.
Charles Bettleheim singkatnya berpendapat bahwa dalam setiap rencana terdapat dua elemen, yaitu tujuan dan alat yang perlu untuk mencapai tujuan itu.
      Lebih lengkap dari perumusan-perumusan di atas. Beishline menyatakan bahwa fungsi perencanaan memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang siapa, apa, apabila, dimana, bagaimana, dan mengap. Tegasnya sebagaimana dikatakannya:
“...perencanaan merupakan apa yang harus dicapai (penentuan waktu secara kualitatif) dan bila itu harus dicapai, dimana hal itu harus dicapai, bagaimana hal itu harus dicapai siapa yang bertanggung jawab, dan mengapa hal itu harus dicapai”
Koontz dan O’Donnel, lain lagi formulering mereka, mereka berkata, “planning is the function of a manager which involves the selection from among alternatives of objectives, policies, procedures, and programs.” Jadi diterjemahkan perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari berbagai alternatif dari tujuan, kebijaksanaan, prosedur, dan program.
            Tampaknya, perumusan Koontz dan O’Donnel ini akan bertambah jelas bila istilah-istilah tujuan, kebijaksanaan, prosedur, dan program mendapat penjelasan lebih lanjut sebagaimana dimaksudkannya.
            Dengan objektif dimaksudkan terhadap apa perusahaan yang diorganisasi ditujukkan. Sedang dengan kebijaksanaan adalah pernyataan (keterangan) umum yang membimbing atau menyalurkan pikiran dalam pengambilan keputusan terhadap bawahan dari berbagai bagian dalam perusahaan. Dengan prosedor sebagaimana yang dimaksudkannya yaitu serangkaian tindakan, bimbingan yang diterapkan kepada kegiatan-kegiatan yang akan datang. Hal ini semata-mata merupakan bimbingan terhadap pemikiran. Akhirnya, program adalah campuran dari kebijaksaan dan prosedur, biasanya dilengkapi dengan modal yang dimaksudkan untuk mengerjakan serangkaian tindakan.
2.UNSUR-UNSUR SUATU PERENCANAAN
            Pada umumnya, suatu rencana yang baik berisikan atau memuat enam unsur, yaitu: the what, the why, the where, the when, the who, dan the how. Jadi, suatu rencana yang baik harus memberikan jawaban kepada enam pertanyaan berikut.
a.     Tindakan apa yang harus dikerjakan?
b.     Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan?
c.      Di manakah tindakan itu harus dilaksanakan?
d.     Kapankah tindakan itu dilaksanakan?
e.     Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu?
f.       Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu?
Dari jawaban-jawaban pertanyaan di atas, sesuatu rencana harus memuat hal-hal sebagai berikut:
a.     Penjelasan dari perincian kegiatan-kegiatan yang dibutuhkannya, faktor-faktor produksi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut agar apa yang menjadi tujuan dapat dihasilkan.
b.     Penjelasan mengapa kegiatan-kegiatan itu harus dikerjakan dan mengapa tujuan yang ditentukan itu harus dicapai.
c.      Penjelasan tentang lokasi fisik setiap kegiatan yang harus dikerajakan sehingga tersedia segala fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan itu.
d.     Penjelasan mengenai waktu dimulainya pekerjaan dan diselesaikannya pekerjaan baik untuk tiap-tiap bagian pekerjaan maupun untuk seluruh pekerja. Disini harus ditetapkan standar waktu untuk mengerjakan, baik bagian-bagian pekerjaan maupun untuk seluruh pekerjaan.
e.     Penjelasan tentang para petugas yang akan mengerjakan pekerjaannya, baik mengenai kualitas maupun mengenai kuantitas, yaitu kualifikasi-kualifikasi pegawai, seperti keahlian, pengalaman, dan sebagainya. Disini pula harus dijelaskan authority, responsibility, dan accountability dari masing-masing pegawai.
f.       Penjelasan tentang teknik mengerjakan pekerjaan.
Dari unsur-unsur rencana yang disebutkan di atas, maka jelaslah bahwa sesuatu rencana haruslah sebagaimana yang dibatasi di atas yaitu penetapan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan dalam batas waktu tertentu dengan menggunakan faktor produksi tertentu untuk mendapatkan hasil tertentu.
Ada penulis yang berpendapat bahwa suatu rencana mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
a.     Tujuan perusahaan,
b.     Politik,
c.      Prosedur,
d.     Budget, dan

Senin, 12 September 2016

Tokoh-Tokoh Manajemen

TOKOH-TOKOH MANAJEMEN
PENDAHULUAN
            Adanya manajemen sekaraang adalah hasil penyelidikan para ahli hingga saat ini. Sesungguhnya, diskusi secara tertulis dalam bidang manajemen, baru dimulai tahun 1900. Sebelumnya, hampir dapat dikatakan belum ada kepuasan-kepuasan secara tertulis di bidang manajemen. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa manajemen sebagai ilmu pengetahuan, merupakan suatu ilmu pengetahuan yang masih muda. Keadaan demikian ini menyebabkan masih ada orang yang segan mengakuinya sebagai ilmu pengetahuan. Hal seperti ini bukan saja dialami oleh ilmu pengetahuan manajemen, tetapi juga ilmu-ilmu pengetahuan lainnya, mengalami nasib atau proses yang serupa, sebelum ia berhak memakai gelar ilmu pengetahuan.
            Menurut caranya memecahkan persoalan, maka oleh Beishline, manajemen itu digolongkan kedalam tiga kelas, yaitu:
a.     Manajemen konvensional,
b.     Manajemen sistematis, dan
c.      Manajemen berdasarkan ilmu pengetahuan.
Manajemen konvensional disebut juga manajemen tradisional atau manajemen untung-untungan,maksudnya bahwa manajer dalam menghadapi suatu persoalan, dengan cara mendasarkan diri kepada tindakan-tindakan yang diambilnya di zaman lampau, jadi selalu, mendasarkan dirinya atas tradisi.
            Di sini, pengalaman manajer memegang peranan penting dalam manajemen tradisional, pengalaman manajer sangat memegang peranan penting.manajemen jenis ini digunakan di kalangan yang luas, tetapi jenis ini merupakan bentuk manajemen yang paling sedikit efektivitas dan efisiensinya.
            Manajemen sistematis dapat dianggap sebagai langkah pertengahan antara manajemen konvensional dan manajemen yang berdasarkan ilmu pengetahuan. Di sini, manajer dalam memecahkan suatu persoalan yang dihadapinya, bukan saja mendasarkan diri pada pengalamannya, tetapi pada pengalaman orang lain yang menghadapi masalah yang serupa. Apa yang dipergunakan oleh orang lain dengan berhasil baik, dipedomani dan dipraktikkan.
            Manajemen berdasar ilmu pengetahuan dirumuskan oleh Beishline sebagai berikut.
            Manajemen berdasar ilmu pengetahuan tidak menerima suatu cara manajemen semata-mata oleh karena cara itu di waktu yang lampau telah dipakai dengan hasil baik, melainkan menetapkan dengan seksama persoalan-persoalan yang dihadapi, membuat suatu patokan sebagai pegangan untuk bekerja, mengumpulkan bahan-bahan untuk mencapai cara pemecahan sementara, dan memeriksa kembali cara pemecahan itu. Dengan demikian, manajemen berdasarkan ilmu pengetahuan itu adalah suatu cara yang berupa pemeriksaan dan analisa yang logis, yang membawa kepada suatu rencana yang efektif.
            Hal ini mendekati apa yang dikemukakkan oleh Spriegel dan Lansburgh yang mengatakan sebagai berikut.
In scientific management the steps in decision making are:
a.     Get the facts,
b.     Analize the facts,
c.      Consider the objective in the light of the available facts, and
d.     Decide
Jadi manajemen yang berdasarkan ilmu pengetahuan harus menetapkan langkah-langkah, sebelum mengambil keputusan, yaitu mengumpulkan data-data, mempertimbangkan tujuan dengan hubungan dari data-data yang sudah terkumpul, kemudian menetapkan apa yang menjadi putusan.
            Hal ini tidak berarti bahwa hasil-hasil pengalaman pada waktu yang lalu tidak perlu diperhatikan sama sekali. Dalam keadaan yang sangat mendesak, bila pengumpulan dan penganalisaan data-data tidak memungkinkan, maka mau tidak mau pengalaman yang baik pada masa lalu dapat diterapkan. Hal ini disadari betul oleh Spriegel dan Lansburgh, yang selanjutnya mengatakan sebagai berikut:
“unfortunately, action has to be taken without the facts, if immediate action has to be taken time is not available for collecting all the facts. In this case past experience serves as available guide.... many of the long run bussines decisions can be supported by scientific forecasting but there still remains a measure of enlightened in sight in terms of past experience.”
            Ilmu manajemen merupakan suatu ilmu pengetahuan yang masih muda, ilmu pengetahuan ini timbul berkat hasil-hasil penyelidikan para ahli sejak dahulu hingga saat ini, oleh karenanya, ada baiknya sekarang kita kemukakan beberapa ahli yang meletakkan dasar bagi timbulnya ilmu manajemen karena merekalah perintis jalan meletakkan dasar-dasar ilmu manajemen. Secara singkat akan dikemukakan hasil-hasil ciptaan mereka, riwayat hidupnya, dan sebagainya.

Hasil gambar untuk FREDERICH WINSLOW TAYLOR
1.FREDERICH WINSLOW TAYLOR(1856-1915)

            F.W.TAYLOR Adalah seorang manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh manajemen terbesar, dia menetapkan cara-cara ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah dalam perusahaan, dan dari hasil analisisnya menetapkan beberapa prinsip yang menggantikan sistem coba-coba yang lazim pada masanya. Ia sampai kepada suatu kesimpulan bahwa hasil yang memuaskan akan diperoleh oleh perusahaan industri dengan melaksanakan pekerjaan yang sudah direncanakan dan manajer memperhatikan dengan saksama, baik unsur-unsur mesin maupun unsur-unsur manusia.
            Kedudukan F.W. Taylor dalam ilmu pengetahuan manajemen dapat disamakan dengan kedudukan Darwin sebagai salah seorang pemuka dalam natural science. Bahkan, Towne menyebut Taylor sebagai “one of the world discovers and creative leaders “ dan sebagai “creaor of a new science”. Jadi Taylor bahkan dianggap sebagai pencipta scientific management.

Hasil gambar untuk henry fayol


2. HENRY FAYOL (1841-1925)
            Henry Fayol, sebagai seorang tokoh manajemen, peranannya dapat disejajarkan dengan F.W.Taylor, kedua tokoh ini sama-sama berpendapat bahwa ada prinsip-prinsip manajemen tertentu, dan itu dapat diajarkan dan dipelajari. Perbedaan keduanya, kalau Henry Fayol menjuruskan perhatiannya kepada pimpinan tingkat atas, maka Taylor menitikberatkan perhatiannya kepada pimpinan menengah dan pertama. Itulah sebabnya buku Taylor pada cetakan ulang dalam tahun 1933 diubah namanya dari Principles of Scientific management menjadi The Shop management.
            Henry Fayol menggunakan seluruh karier bisnisnya pada sebuah perusahaan pertambangan dan industri di Prancis. Ia pensiun sebagai direktur setelah membuat kemajuan besar dalam mengorganisasi dan memperluas perusahaan tersebut. Tahun-tahun terakhirnya digunakan untuk mengembangkan hasil pemikirannya, khususnya dalam lingkungan pemerintahan bahwa prinsip-prinsip administrasi dapat dan harus diaplikasikan pada semua bentuk organisasi, tidak hanya pada perusahaan dan industri.
            Pada tahun 1908, Henry Fayol mengeluarkan sebuah buku dengan judul Administration Indutrielle et General, yang kemudian diterjemahkan oleh Constance Storrs ke dalam bahasa inggris dengan judul General and industrial management. Buku ini adalah hasil praktik dan studi dan bidang manajemen selama lebih dari lima puluh tahun.
            Dalam bukunya yang disebutkan di atas, Henry Fayol mengemukakan prinsip-prinsip manajemen, yaitu:
a.     Divison of work,
b.     Authority,
c.      Dicipline,
d.     Unity of command,
e.     Unity of direction,
f.       Subordination of individual interest to general interest,
g.     Remuneraction,
h.     Centralization,
i.        Scalar chain,
j.       Order,
k.     Equity,
l.        Stability of turn over of personnel,
m.  Initiative, dan
n.     Ecsprit de crops.

a.     Divison of work
Spesialisasi menurut Henry Fayol merupakan sifat alamiah, terlihat pada setiap masyarakat. Bila masyarakat berkembang, maka tambahlah organisasi-organisasi baru menggantikan organisasi lama yang mengatakan beraneka ragam fungsi pada masyarakat primitif.
b.     Authority and Responsibility
Authority (wewenang) adalah hak memberi instruksi-instruksi dan kekuasaan yang meminta kepatuhan. Henry Fayol membedakan authority atas personal authority dan official authority.
c.      Dicipline
Hakikat dari kepatuhan (dicipline), yakni melakukan apa yang sudah disetujui bersama antara pemimpin dengan para pekerja, baik persetujuan tertulis, lisan atau berupa peraturan atau kebiasaan.
d.     Unity of Command
Dalam setiap tindakan seorang pegawai harus menerima instruksi dari seorang atasan saja. Bila hal ini dilanggar, berarti wewenang (authority) dikurangi, disiplin terancam, ketenangan terganggu, dan stabilitas mengalami cobaan.
e.     Unity of direction
Prinsip ini dapat dijabarkan sebagai one head and plan for a group of activities having the same objective itu merupakan persyaratan penting untuk kesatuan tindakan, koordinasi, kekuatan, memfokuskan usaha.
f.       Subordination of Individual Interest to General Interest
Dalam sebuah perusahaan, kepentingan seorang pegawai tidak boleh di atas kepeningan perusahaan. Kepentingan rumah tangga harus lebih dahulu dahulu daripada kepentingan anggota-anggotanya, dan kepeningan negara harus didahulukan dari kepentingan warga negara atau kepentingan kelompok masyarakat.
g.     Remuneration of Personnel
Gaji pegawai adalah harga dari layanan yang diberikannya. Harus adil, sejauh mungkin memberi kepuasan baik kepada pegawai maupun kepada perusahaan.
h.     Centralization
Masalah sentralisasi atau disentralisasi adalah masalah pembagian kekuasaan, pada suatu organisasi kecil sentralisasi dapat diterapkan, akan tetapi pada organisasi besar harus diterapkan disentralisasi.
i.        Scalar chain
Scalar chain (rantai saklar) adalah rantai yang bermula dari atasan, yaitu dari authority terakhir hingga pada tingkat terendah, garis kekuasaan (the line of auhority) adalah route (jalan) yang diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dari dan kembali ke kekuasaan terakhir.
j.       Order
Untuk ketertiban manusia ada formula yang harus dipegang, yaitu suatu tempat untuk setiap orang dan setiap pada tempatnya masing-masing. Demikian pula ada suatu tempat bagi suatu sesuatu, dan sesuatu itu pada tempatnya.
k.     Equity
Untuk merangsang pegawai dalam melaksanakan tugasnya dengan kesungguhan dan kesetiaan, memerlukan keramahan dan keadilan. Kombinasi keramahtamahan dan menghasilkan equity.
l.        Stability of turnover of Personel
Seorang pegawai membutuhkan waktu agar membiasakan diri pada pekerjaan baru dan berhasil mengerjakannya dengan baik. Bila ia sudah mulai biasa atau sebelumnya dia dipindahkan, dia harus menyesuaikan diri lagi.
m.  Initiative
Memikirkan sebuah rencana dan meyakinkan keberhasilan merupakan pengalaman yang memuaskan bagi seseorang. Kesanggupan untuk berpikir ini dan kemampuan untuk melaksanakan di sebut inisiatif.
n.     Ecsprit de Corps

       “persatuan adalah kekuatan”. Para pimpinan perusahaan harus berbuat       banyak untuk merealisasikan pembahasan itu. 






baca juga....!!!!
Arti,Sarana, dan fungsi Manajemen
Tokoh-Tokoh Manajemen
Perencanaan

            

Minggu, 11 September 2016

Arti,Sarana, dan fungsi Manajemen

Hasil gambar untuk manajemen
ARTI,SARANA, DAN FUNGSI MANAJEMEN
1.ARTI MANAJEMEN
            Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa indonesia hinga saat ini belum ada keseragaman, berbagai istilah yang dipergunakan, seperti ketatalaksanaan, manajemen, management dan pengurusan. Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda. Dalam tulisan ini kita pakai istilah aslinya, yaitu “manajemen”.
            Bila kita mempelajari literatur manajemen, maka ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian,yaitu pertama, manajemen sebagai suatu proses, kedua, manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen, dan ketiga,manajemen sebagai suatu seni(art) dan sebagai suatu ilmu.
            Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli, untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, kita kemukakan tiga buah definisi.
            Dalam encyclopedia of the social science dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.
            Selanjutnya, Haiman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama.
            Akhirnya, George R. Terry mangatakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlbih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.
            Bila kita perhatikan ketiga definisi di atas, maka akan segera tampak bahwa ada tiga pokok penting dalam definisi-definisi tersebut, yaitu pertama, adanya tujuan yang ingin dicapai; kedua, tujuan dicapai dengan mempergunakan kegiatan orang-orang lain; dan ketiga, kegiatan-kegiatan orang lain itu harus di bimbing dan diawasi.
            Menurut pengertian kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen. Dalam arti singular (tunggal), disebut manajer. Manajer adalah pejabat yang bertanggung jawab atas terselenggaranya aktivitas-aktivitas manajemen agar tujuan unit yang dipimpinnya tercapai dengan menggunakan bantuan orang lain.
            Apakah yang dimaksud dengan aktivitas menajemen itu? Dengan aktivitas manajemen dimaksudkan kegiatan-kegiatan atau fungsi-fungsi yang dilakukan oleh setiap manajer. Pada umumnya, kegiatan-kegiatan manajer itu adalah planning,organizing,staffing,directing dan controlling. Ini sering pula disebut dengan istilah proses manajemen, fungsi-fungsi manajemen, bahkan ada yang menyebutnya unsur-unsur manajemen.
            Menurut pengertian yang ketiga, manajemen itu adalah seni atau suatu ilmu. Mengenai ini pun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen itu adalah seni, golongan lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenaran.
            Chester I Bernard dalam bukunya the function of the Executive, mengakui bahwa manajemen itu adalah “seni” dan juga sebagai “ilmu”. Demikian pula Henry Fayol,Alfin Brown,Harold Koontz dan George R. Terry beranggapan bahwa manajemen itu adalah ilmu sekaligus seni.
            Manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajemen sebagai ilmu berfungsi menerangkan fenomena-fenomena (gejala-gejala), kejadian-kejadian, keadaan-keadaan, jadi memberikan penjelasan-penjelasan.
            Unsur-unsur keilmuan merupakan kumpulan pengetahuan yang tertentu, seperti yang dinyatakan oleh peraturan-peraturan atau statemen-statemen umum, dan dipertahankan oleh berbagai tingkat ujian-ujian dan penyelidikan-penyelidikan. Unsur seni ialah pemakaian pengetahuan tersebut pada suatu situasi tertentu.
            Memperlihatkan pengertian manajemen yang pertama serta kenyataan bahwa manajemen itu adalah ilmu sekaligus seni, maka manajemen itu dapat diberi definisi sebagai “manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan,pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.”

Hasil gambar untuk manajemen
2.SARANA MANAJEMEN
            Bila kita perhatikan ketiga definisi yang sudah dikemukakan di atas, maka tampak seakan-akan satu-satunya alat atau sarana manajemen untuk mencapai tujuan adalah orang atau manusia saja. Hal ini tidak demikian. Perhatikanlah definisi yang kita berikan terakhir. Untuk mencapai tujuan,para manajer menggunakan “Enam M”. Dengan kata lain, sarana (tools) atau alat manajemen untuk mencapai tujuan adalah men, money, materials, machines, methods, dan markets. Kesemuannya itu disebut sumber daya.
Proses seperti,planning, organizing, staffing, directing, dan controlling, dapat pula kita tinjau dari sudut bidang seperti penjualan, produksi, keuangan, personalia, dan sebagainya. Untuk melakukan berbagai aktivitas tersebut kita perlukan manusia, tanpa adanya manusia, manajer adalah orang yang mencapai hasil melalui orang lain.
            Sarana manajemen yang kedua adalah uang (money), untuk melakukan berbagai aktivitas diperlukan uang, seperti upah atau gaji orang-orang yang membuat rencana, mengadakan pengawasan, bekerja dalam proses produksi, membeli bahan-bahan, peralatan-peralatan, dan lain sebagainya. Kegagalan atau ketidaklancaran proses manajemen sedikit banyak ditemukan atau dipengaruhi oleh perhitungan atau ketelitian dalam menggunakan uang.
            Dalam proses pelaksanaan kegiatan, manusia menggunakan bahan-bahan (materials), karenanya dianggap pula sebagai alat atau sarana manajemen untuk mencapai tujuan. Demikian pula dengan proses pelaksanaan kegiatan, terlebih dalam kemajuan teknologi dewasa ini, manusia bukan lagi sebagai pembantu bagi mesin seperti pada masa sebelum revolusi industri, malahan sebaliknya mesin telah berubah kedudukannya seagai pembantu manusia.
            Untuk melakukan kegiatan-kegiatan secara berdaya guna dan behasil guna, manusia di hadapkan kepada berbagai alternatif(metode) atau cara melakukan pekerjaan. Metode atau cara dianggap pula sebagai sarana atau alat manajemen untuk mencapai tujuan. Misalnya, ceramah bervarisi, metode kasus, metode insiden, games, dan role playing. Masing-masing metode itu tentu berbeda daya guna dan hasil gunanya untuk mencapai suatu tujuan pendidikan tertentu.
            Bagi badan yang bergerak dibidang industri, maka sarana manajemen penting lainnya adalah pasar (markets). Tanpa adanya pasar bagi hasil produksi,jelas tujuan perusahaan industri tidak mungkin akan tercapai. Salah satu masalah pokok bagi perusahaan industri adalah minimal mempertahankan pasar yang sudah ada, bila mungkin berusaha mencari pasar baru bagi hasil produksinya, oleh karena itulah, salah satu sarana manajemen penting lainnya khusus bagi perusahaan industri dan umumnya bagi semua badan yang betujuan untuk mencari laba markets atau pasar.


3.FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
          Sampai saat ini, masih belum ada konsensus baik diantara praktisi maupun diantara para teorisisi mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering pula disebut unsur-unsur manajemen.
            Berbagai pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen akan tampak jelas dengan dikemukakannya pendapat beberapa penulis sebagai berikut:
a.     Louis A. Allen                                  :Leading, planning, organizing, contolling.
b.     Prajudi Atmosudirdjo          :Planning, Organizing, Dirrecting. Atau actuating, controlling.
c.      John Robert Beishline,Ph. D            :Perencanaan, organisasi, komando, kontrol.
d.     Henry Fayol                                    :Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.
e.     Luther Gullich                          :Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Budgeting.
f.       Koontz dan O’Donnel                 :Organizing, Staffing, Directing, Planning, Controlling.
g.     William H.Newman.               :Planning, Organizing, Assembling, Resources, Directing, Controlling.
h.     Dr.S.P. Siagian,M.P.A                :Planning, Organizing, Motivating, Controlling.
i.        William Spriegel                         :Planning, Organizing, Controlling
j.       George R. Terry                         :Planning, Organizing, Actuating, Controlling.
k.     Lyndak F. Urwick           :forecasting,planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Contolling.
l.        Dr. Winardi, S.E.                    :Planning, Organizing, Coordinating, Actuating, Laeding, Communication, Controlling.

m.  The Liang Gie                         :Planning, Decision making, Directing, Coordinating, Controlling, Improving.

Pada hakikatnya, bila dikombinasikan pendapat ketiga belas penulis di atas, maka fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut:

a.     Forecasting
b.     Planning termasuk budgeting
c.      Organizing
d.     Staffing atau assembling resources
e.     Directing atau commanding
f.       Leading
g.     Coordinating
h.     Motivating
i.        Controlling, dan
j.       Reporting

a.forecasting
            forecasting atau prevoyance (Prancis) adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan. Misalnya, suatu akademi, meramalkan jumlah mahasiswa yang akan melamar belajar ke akademi tersebut. Ramalan tersebut dengan menggunakan beberapa indikator, misalnya jumlah lulusan SLTA disuatu daerah tertentu. Suatu perusahaan industri harus mengadakan forecasting tentang penjualan hasil produksinya dengan memperhatikan jumlah penduduk pada daerah penjualan, income per kapita anggota masyarakat, kebiasaan membeli, dan sebagainya.
b.Planning termasuk budgeting
            berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai kepada perumusan yang lebih rumit. Ada yang merumuskan dengan sangat sederhana, misalnya perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang agak kompleks merumuskan perencanaan sebagai penetapan apa yang harus dicapai, bila hal itu dicapai, dimana hal itu harus dicapai, bagaimana hal itu harus dicapai.
            Hampir sama dengan pembatasan terakhir dimana perumusan perencanaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut.
1)    Tindakan apa yang harus dikerjakan?
2)    Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan?
3)    Dimanakah tindakan itu harus dikerjakan?
4)    Kapankah tindakan itu dilaksanakan?
5)    Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu?
6)    Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu?
Sesungguhnya fungsi perencanaan bukan saja menetapkan hal-hal seperti tersebut di atas, tetapi juga dalam fungsi perencanaan sudah temasuk di dalamnya penetapan budget. Oleh karenanya lebih tepat bila perencanaan atau planning dirumuskan sebagai penetapan tujuan,policy,prosedur, budget, dan program dari suatu organisasi.
c. organizing
            dengan organizing dimaksud mengelompokkan kegiatan yang diperlukan, yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi. Serta mendapatkan kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing unit tersebut.
d. staffing atau Assembling Resources
            istilah staffing diberikan Luther Gulick Harold Koonz dan Cyril O’Donnel sedang assembling resources dikemukakan oleh William Herbert Newman. Kedua istilah itu cenderung mengandung pengertian yang sama.
            Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
e. directing atau commanding
            directing atau commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
f.leading
            istilah leading, yang merupakan salah satu fungsi manajemen, dikemukakan oleh Louis A. Allen yang dirumuskannya sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang lain bertindak. Pekerjaan leading. Meliputi lima macam kegiatan, yakni:
-         Mengambil keputusan
-         Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan
-         Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak
-         Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
g.coordinating
            coordinating atau mengkoordinasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan, dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
h.Motivating
            Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara sukarela sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan, pemberian inspirasi, semangat dan dorongan oleh atasan kepada bawahan ditujukan agar bawahan betambah kegiatannya, atau mereka lebih bersemangat melakukan tugas-tugas sehingga mereka lebih berdaya guna dan berhasil guna.
i.Controlling
            Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan semula. Dalam melaksanakan kegiatan controlling , atasan mengadakan pemeriksaan, mencocokan, sertamengusahakan agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan serta tujuan yang ingin dicapai.
j.Reporting

            Reporting atau pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau peberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi, baik secara lisan maupun tertulis sehingga dalam penerimaan laporan dapat memperoleh gambaran bagaimana pelaksanaan tugas orang yang memberi laporan.

baca juga....!!!
Arti,Sarana, dan fungsi Manajemen
Tokoh-tokoh manajemen
Perencanaan